Mengenai Saya

Senin, 15 September 2014

The untitled

Banyak hal-hal yang tidak pasti di dunia ini.
Seribu kemungkinan yang tidak bisa terdefinisikan dan kadang di tolak secara logika.
Hal yang tak pasti yang selalu manusia kejar itu ibarat melempar sebuah dadu, akan timbul dilema tentang hasil yang akan keluar nantinya. Memang manusia hanya bisa berusaha dan menyerahkan segalanya kepada sang pencipta. Tapi kadang dari semua banyak hal-hal yang tidak pasti, manusia lupa satu hal yang benar benar pasti. Yaitu kematian.
Satu hal yang pasti dan begitu dekat. Sangat dekat.

Mati atau maut adalah hal yang begitu dekat dengan manusia. Tapi mereka lupa akan hal ini. Mereka lupa bahwa wadah yang bernama tubuh dan ego bernama hati ini sifatnya sementara. Fana. Mereka luput dengan hal-hal tak pasti yang mengeuforia kan hidup mereka. Mereka lupa dengan sang Pencipta hingga jauh dari NYA.

Begitu pula aku. Sudah terlalu terlena dengan kehidupan dunia hingga lupa dengan 5 waktu yang telah di tetapkan. Terlena dalam imingan dunia yang membawa nikmat sementara. Padahal kematian begitu dekat denganku.
Dekat. Tak terpikirkan olehku bagaimana aku telah sejauh ini, menapaki dunia 21 tahun nan lama tapi begitu singkat.
Apa yang telah aku kumpulkan. Bekal apa yang telah kupersiapkan untuk menghadapi kematian yang begitu dekat? Sudahkah aku menanamkan kebajikan di dunia ini? Sudahkah aku menebarkan kebaikan di dunia ini?

Apa yang telah aku tebarkan? Hanya dosa yang menumpuk, menggunung  hingga himalaya.
Pasifik pun tak mampu membendung dosa ini.
Apalah artinya ombak? Tsunami? Mereka tak dapat menyapu dosa ini.
Apalah api? Membakar dosa? Api hanya membakar diri yang laknat ini.

Jiwa ini, pikiran ini telah ternoda oleh serpihan serpihan dosa, yang lambat laut menggumpal.
Maafkan aku Tuhan.
Tubuh, raga, jiwa, tak mampu menahan api neraka.

Lantas apa aku pantas mendapat surga?  Dengan dosa yang telah begiyu banyak aku perbuat.

Amalanku masih setetes embun. Ibadahku hanya sebesar lubang jarum.
Masih pantaskah aku mendapat nikamt surga? Masih adakah waktu untuk ku untuk berinvestasi. Menanam saham amalan? Padahal kematian begitu dekat.

YaRahman begitu besar kasih yang engkau telah berikan padaku.
Aku berserah diri padamu.
Kau maha melihat dari jarak sejengkal nadi dariku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar