Mengenai Saya

Rabu, 04 Mei 2011

Pegolahan sampah

GUNAKAN ULANG DAN DAUR ULANG

“Buanglah sampah dengan tempatnya,”. Mungkin anggapan tersebut kini bukan sekedar lelucon semata. Akan tetapi, anggapan tersebut telah menjadi teori dari praktek masyarakat yang egois dan tidak mau membuang sampah pada tempatnya. Mereka membuang sampah dengan tempatnya bukan buang sampah pada tempatnya. Dimana rasa kepedulian masyarakat tentang arti pentingnya menjaga lingkungan. Mereka seolah telah lupa dengan bahaya membuang sampah sembarangan. Mereka tidak mengindahkan peringatan akan membuang sampah pada tempatnya. Padahal akibat membuang sampah sembarangan telah terbukti jelas dengan adanya musibah yang telah melanda ibukota ataupun daerah yang terkena banjir maupun longsor. Mereka yang egois sepertinya telah menutup mata dan telinganya rapat-rapat seolah tidak tahu-menahu akan musibah yang melanda . Mereka yang di selimuti keegoisan hanya bisa menyalahkan pemerintah ataupun masyarakat lainnya yang peduli akan bahaya dari membuang sampah sembarangan. Padahal telah banyak reklame ataupun poster yang terpasang di setiap jalan yang menyebutkan untuk menjaga lingkungan. Tapi tetap saja masyarakat melihat secara parsial poster dan reklame tersebut. Ironisnya hanya sedikit sekali masyarakat yang tanggap akan Intruksi itu.

Sampah merupakan buangan atau material sisa dari kegiatan manusia . Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan. Karena akan menimbulkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

"Jakarta merupakan salah satu kota yang memimpin dalam program C40,”. C40 Yaitu suatu program yang dicanangkan pemerintah dunia guna mengurangi sampah dan emisi yang berlebih, seperti yayasan Clinton yang membantu Pemerintah Provinsi Jakarta untuk mengurangi emisi karbondioksida dengan menyediakan bantuan teknis dan perencanaan program termasuk dalam lingkup bisnis. Dalam hal pengelolaan sampah, program daur ulang sampah dan pemanfaatan energi dari sampah untuk listrik.

Yayasan Clinton membantu mendaur ulang sampah dengan memisahkan sampah plastik dan metal. Sedangkaan sampah biologis yang akan dimasukkan ke `landfill`, akan diolah untuk diambil gas metan yang dihasilkan untuk digunakan sebagai listrik. Sistem pengolahan sampah tersebut, diharapkan dapat mengolah 200-300 ribu ton sampah per tahun.

Banyak solusi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi dan mengurangi pembuangan sampah atau limbah yang dapat merusak lingkungan. Salah satunya adalah dengan menggunakan sesuatu sampai sesuatu itu tidak bisa digunakan lagi frasa yang berarti menggunakan sesuatu tidak cukup hanya sampai kita tidak bisa memanfaatkan sesuatu itu lagi, tetapi sampai sesuatu itu tidak bermanfaat lagi bagi kita dan itupun masih bisa kita daur ulang sebagai solusi akhirnya.

Alternatif berikutnya adalah gunakan ulang, artinya tidak langsung membuang barang yang telah terpakai tetapi menggunakan barang itu kembali. Di samping menghemat uang dengan menggunakan barang yang tidak terpakai kita telah berusaha mencegah pembuangan sampah dan limbah yang berlebih. Cara lain yaitu dengan membeli barang yang dapat digunakan ulang seperti botol minuman, yang dapat digunakan berulang-ulang kali sebagi pencegahan pembelian minuman dalam botol, gelas ataupun kemasan yang pada akhirnya akan menjadi sampah dan pasti akan dibuang. Oleh karena itu gunakan ulang barang yang masih bisa di pakai atau apabila sudah tidak disukai sebaiknya berikan kepada orang lain. Selain kita telah berpartisipasi aktif menjaga lingkungan, kita juga telah mendapatkan pahala dari Tuhan dengan memberikan barang yang sudah tidak terpakai (Bukan berarti tidak berguna) kepada orang yang tidak mampu, misalnya korban bencana alam sehingga kita telah beramal dengan barang yang kita berikan.

Contoh lainnya adalah gunakan tas yang dapat di bawa dan di pakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja, dengan demikian dapat mengurangi jumlah tas plastik/ kresek yang di perlukan belakangan ini. Lalu gunakan ulang perabotan rumah anda. Go rechargeable, gunakan peralatan dengan baterai yang bisa di isi ulang. Gunakan Lithium-ion (li-ion) dan nikel metal hydride untuk mengurangi sampah logam karena sampah berwujud logam sulit diuraikan oleh organisme

Setelah menggunakan ulang, cara lainnya adalah daur ulang. Yaitu suatu proses pengolahan sampah ataupun barang bekas dengan merubahnya menjadi barang yang dapat di pakai ulang dan digunakan dalam kegiatan manusia. Sedangkan menurut Wikipedia bahasa Indonesia, daur ulang adalah untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampahyang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lingkungan , dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3 R (Reuse, Reduce, and Recycle). Sehingga selain melatih kekreatifan manusia, dengan mendaur ulang kita telah berpartisipasi dalam mencegah lingkungan dari bahaya akan sampah yang apabila dibuang dan tidak diolah, maka akan menumpuk dan menggunung sehingga akan menimbulkan bahaya penyakit, bau busuk, longsor maupun banjir. Sebab itu kita sebagai penghuni bumi harus mencegahnya dengan mendaur ulang sampah menjadi barang yang kreatif bahkan inovatif dan memiliki nilai jual. Bahayanya sampah di zaman ini terbuat dari bahan polimer yang sulit diuraikan. Kalupun dapat di uraikan akan membutukan waktu beratus ratus tahun untuk menguraikan sampah tersebut. Oleh karena itu kita sebagai manusia jangan bertindak egois untuk lingkungan. Sebisa mungkin kitra harus berusaha menjaganya dari bahaya yang mengerikan seperti pemanasan global, yang saat ini sedang hangat di perbincangkan para ilmuwan, surat kabar maupun lainnya yang berdampak bahaya bagi kelangsungan hidup jutaan manusia.

Kalkulasi yang dilakukan di California menunjukan apabila proses daur ulang diterapkan sampai ke level Negara bagian (California), maka energi yang di hemat cukup untuk memberikan suplai energi bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menyelamatkan 14 juta pohon dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga setara dengan 3,8 juta mobil.

Daur ulang memberi pengaruh yang sangat besar bagi lingkungan. Di samping mencegah banjir, longsor, maupun pemanasan global, daur ulang memberikan banyak manfaat bagi perekonomian masyarakat. Contohnya saja pengolahan atau pendaur ulangan sampah menjadi ornamen ataupun barang yang memiliki nilai jual . Sehingga menggugah jiwa kewirausahaan, dengan membuka usaha dari pendaur ulangan sampah atau barang bekas. Masyarakat akhir-akhir ini aktif dan mulai sadar dengan timbulnya rasa peduli terhadap lingkungan. Mereka mulai membuang sampah pada tempatnya dengan memisahkan sampah organik, non organik dan B3.

Contoh daur ulang adalah bubur kertas, yaitu pendaur ulangan kertas bekas yang didaur menjadi kertas kembali ataupun ornamen seperti asbak, tempat tisu, kontak pensil dan lain-lain. Daur ulang kertas menjadi bubur kertas telah disosialisasikan kepada masyarakat, melalui media pembelajaran di sekolah-sekolah dengan memperkenalkannya kepada siswa sehingga mereka dapat turut berpartisipasi untuk mengolah dan mendaur ulang kertas. Bahkan pemerintahpun telah memberikan intruksi kepada masyarakat agar dapat mempraktekan pembuatan daur ulang kertas, karena sangat amat besar manfaatnya.

Daur ulang alumunium, plastik, dan kertas, akan lebih baik lagi jika bisa menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat 1 kaleng alumunium setara dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.

Renungkanlah! Gunakan ulang dan daur ulang dapat memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi masyarakat. Maka janganlah kita bersikap egois dan hanya mementingkan kepentingan pribadi, karena sikap tersebut akan memberikan kerugian bagi diri sendiri maupun banyak pihak. Oleh karena itu, benahilah diri anda untuk menjadi pribadi yang dapat mencintai lingkungan mulai sekarang!

suara remaja untuk teknologi

SUARA REMAJA UNTUK TEKNOLOGI, “ Kami Bukan Budak Teknologi”

“Dunia melihat kita semua dan kita semua juga melihat dunia”. Fenomena multidimensi yang kompleks menjadikan dunia terasa sempit, menembus secara globalisme tanpa mengenal batas wilayah, gejala yang membuat pola hidup yang serba modern, cepat, dan instan hingga perkembangan informasi dan transportasi yang amat pesat. Sebuah era dimana perilaku hedonisme, kosmopolitan, gaya hidup konsumerisme dan materialisme mengepung bangsa sedemikian rupa yang menjadikan menyusutnya ruang dan waktu sehingga tidak dapat dihindari

Era globalisasi, terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti system kaidah-kaidah yang sama, menurut Selo Soemardjan. Salah satu faktor yang membuat semakin gencarnya masyarakat terhadap globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dengan mudah dan cepat diterima.

Ilmu pengetahuandan teknologi dua hal yang menjadi satu kesatuan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dimana ilmu pengetahuan adalah akar teknologi yang terus dipupuk sehingga terciptalah suatu lingkungan masyarakat yang berdampak negatif dari segi sosial, moral maupun ekonomi masyarakat, oleh karena itu berbagai tindakan telah dilakukan oleh sekelompok orang guna meminimalisir kecenderungan manusia yang bergantung pada teknologi

Dampak paling signifikan dari perkembangan teknologi adalah terhadap kaum remaja, dimana mereka adalah setengah dari masyarakat yang keranjingan terhadap teknologi. Sebab di usia tersebut mereka masih labil sehingga terombang-ambing terbawa oleh arus dunia yang serba instan.

Sadar atau tidak, saat ini globalisasi ditandai dengan percepatan dunia teknologi, informasi dan sarana komunikasi yang serba canggih, telah menghilangkan sekat, seolah dunia ini tanpa batas. Apapun bisa diraih karena segala sesuatunya telah tersaji di depan mata. Baik yang berdampak positif (Membangun ) maupun yang negatif (Merusak). Kaum remaja sebagai calon generasi di masa datang harus siap diri bahwa globalisasi adalah suatu yang niscaya, tidak bias dihindari dan ditolak.

Sebagai contoh adalah internet, sebuah jaringan media informasi yang dewasa ini dapat diperoleh dan digunakan dimanapun melalui ponsel, blackberry, ataupu gadget lainnya yang popular saat ini. Teknologi internet adalah bidang yang di kuasai dan dimonopoli anak muda karena di bidang inilah ide-ide remaja mudah di tanggapi serius. Akan tetapi, baik dan buruknya selalu mengekor di belakangnya. Dan inilah yang membuat adanya pro dan kontra terhadap kemajuan teknologi yang tidak dapat dibendung oleh siapapun.

Salah satu dampak teknologi terhadap remaja adalah dari segi kesehatan yaitu pada penggunaan gadget khususnya ponsel akibat terlalu sering bertelepon sehingga mengakibatkan cedera siku atau istilah resminya adalah Cubitel tunnel syndrome sehingga mengakibatkan syaraf ulnar yang mengontrol rasa sepanjang siku hingga jari manis dan kelingking berhenti berfungsi yang dapat mengakibatkan tersumbatnya aliran darah menuju syaraf.

Menurut Nielsen media research 2008, remaja Amerika serikat rata-rata mengirim dan menerima 2272 SMS perbulan, hampir 80 SMS/Hari. Mereka beresiko terserang cedera tekanan berulang yang mencakup nyeri, kebas serta tidak nyaman dibagian dasar jempol. Dan bandingkan dengan remaja Indonesia? Terpikirkan berapa banyak mereka mengirim dan menerima SMS? Sementara mereka terus dijejali dengan operator yang berlomba memberikan pelayanan SMS yang murah.

Dan dampak yang paling mengerikan dalah terhadap psikologi remaja. Apabila teknologi telah berkembang pesat jauh melebihi batas kewajaran, mereka mungkin melupakan bagaimana menggunakan tangan dalam arti lain cenderung berlebihan dalam mengandalkan teknologi. Mereka memilih hal yang serba praktis dan instant ketimbang memilih yang bersifat konvensional ataupun manual sehingga perilaku mereka mengarah ke hedonisme yang mengarah kepada perilaku yang malas, acuh bahkan cenderung apatis, berpikir sesuatu yang praktis membuat kesempurnaan sehingga menjadikan para remaja sebagai generasi yang bermentalitas instan tanpa memikirkan bahwa segala sesuatunya perlu waktu serta proses. Tidak jarang kalangan remaja menempuh dengan menghalalkan segala cara untuk merasakan nikmatnya surga teknologi. Inilah potret sebuah generasi bermentalitas instan.

Remaja lebih memilih gadget ketimbang buku, seolah mereka telah di butakan secara parsial oleh teknologi. Contohnya saja adalah jejaring social facebook atau twitter yang merajalela di kalangan remaja dan menjadi gaya hidup yang cenderung menuju kearah kebutuhan pokok remaja di zaman yang modern ini.

Mereka beranggapan bahwa kaum muda yang tidak mempunyai akun facebook atau twitter di anggap jadul (jaman dulu) dan kudate (kurang up date). Inilah yang membuktikan semakin gencarnya kaum muda terhadap jejaring sosial. Seolah dunia kini di batasi oleh apa yang kita lihat, dengar dan rasakan sendiri. Lambat laun mereka akan terus terjerumus ke dalam jerat teknologi yang kian mewabah melebihi batas ruang dan waktu.

Suara kaum remaja kini menggema dan menggaung menyerukan secara lantang, jika mereka bukanlah budak dari teknologi, terlepas dari rantai sebagi penikmat teknologi. Masa remaja adalah masa yang sangat dinamis, apa saja menjadi mungkin bias dilakukan. Namun harus ingat, dinamika yang bergejolak di luar juga sangat cepat. Siap atau tidak siap dinamika luar yang kita kenal sebagai globalisasi teknologi yang akan terus dan pasti bergerak sesuai kemauannya. Oleh karena itu, suara remaja terhadap teknologi kini berseru. Mereka berekspektasi terhadap teknologi yang merajalela di luar sana.

Tiga dari dua puluh lima remaja apatis dan tidak mau berkomentar tentang teknologi tetapi selebihnya mereka angkat bicara mengenai harapan mereka tentang teknologi. Salah satunya mereka menginginkan teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi yang dapat memberikan kepuasan penggunanya dengan sumber daya lingkungan yang lebih rendah. Teknologi yang secara umum hemat sumber daya lingkungan karena itu juga sedikit mengeluarkan limbah dan rendah resiko menimbulkan bencana. Seperti teknologi energy surya yang kini di gunakan guna mengantisipasi perubahan iklim serta mengurangi emisi yang berlebih. Contohnya pada kendaraan yang menggunakan energy matahari sebagi bahan bakar.

Mereka berharap kemajuan teknologi dapat memberikan kontribusi yang positif untuk kehidupan manusia sebagai contoh kontribusi internet bagi remaja. Denagn adanya internet dapat membantu remaja mendapatkan informasi yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajarinya. Akan tetapi teknologi harus di imbangi pula oleh perkembangan kecerdasan manusia bukan dalam hal intelegent saja, tetapi harus diimbangi oleh kecerdasan spiritual agar penggunaan teknologi ini tidak secara berlebih dan masih memperhatikan nilai norma dan moral yang berlaku. Dan tidak hanya itu pula harapan remaja terhadap teknologi. Mereka juga berharap teknologi itu tidak menggeser nilai budaya tradisional dan tidak membuat merosotnya nasionalisme kaum remaja karena di era ini kadang remaja malu akan budaya sendiri. Mereka lebih condong ke budaya yang western alias kebarat-baratan. Mereka tercebur ke dalam euforia budaya yang mengagung agungkan kemutakhiran dan modernisasi.

Harapan lain remaja terhadap teknologi mereka menginginkan teknologi yang tidak merusak bumi dan isinya. Teknologi itu membaewa perdamaian dan teknologi tu membawa kita lebih dekat dengan Tuhan.

Ironis memang, tetapi itulah ekspetasi remaja terhadap teknologi, ekspektasi yang mengungkap hati kecil kaum remaja terhadap teknologi yang mengatakan secara lantang bahwa ”Kami remaja sebagai generasi penerus bangsa bukanlah budak teknologi”

Sungguh pernyataan yang menggugah hati kecil para remaja untuk meyakinkan bahwa mereka bukanlah budak teknologi. Mereka akan melakukan segala cara agar teknologi tidak keluar dari wadahnya sebagai media yang hanya membantu dalam kemudahan menjalani kehidupan.

”Tidak ada sesuatu yang lebih luar biasa, yang pernah dicapai kecuali oleh mereka yang berani untuk percaya bahwa sesuatu di dalam diri mereka lebih hebat dari keadaan disekelilingnya”

Presiden Jhon F. Kennedy pernah berkata, ”Di atas segalanya, sekarang kita baru sadar bahwa kesenian menjadi kreativitas dalam diri mereka yang gerjiwa keras. Jiwa kreativitas dalam diri tidak berkembang. Ia tidak bebas untuk memilih sendiri cara dan tujuannya berekspresi, dan spontanitasnya dirampas, maka terjadilah keterpurukan masyarakat. ”

Dan apakah harapan remaja terhadap teknologi hanya sebatas itu saja? Tentunya tidak, sebagai bangsa Indonesia remaja juga ingin meningkatkan daya inovasi terhadap kreaktifitas yang mereka miliki agar suatu saat nanti, teknologi dapat dinikmati oleh masyarakat banyak. Tidak hanya masyarakat kalangan atas, tetapi masyarakat miskin pun dapat menikmati teknologi yang ada. Oleh karena itu remaja pun ingin menciptakan teknologi asli produk Indonesia. Bukan merk china yang membanjir dan membludak di kalangan masyarakat kini. Oleh sebab itu ekspektasi remaja bukanlah hanya sekedar angan-angan atau omong kosong belaka tetapi patut untuk di wujudkan dan dikembangkan.

HABSI HASSABAH

lets vegetarianism grow on you

LET VEGETARINISM GROW ON YOU

"Periksalah kesehatan anda, dan kalau anda memilikinya, sanjunglah Tuhan." Itulah sepenggal kata bijak dari edward walton yang menunjukan bahwa kesehatan merupakan harta sejati, bukan emas dan perak. Itu pula yang di ungkapkan seorang aktivis gerakan kemerdekaan India yaitu mahatma gandhi. Karena kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara ekonomis.Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan kita.Karena kesehatan sangatlah mahal harganya.

Berbicara tentang kesehatan kita mengenal makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan yang mengandung vitamin, karbohidrat, protein dan lain sebagainya. Kita juga mengenal makanan 4 sehat 5 sempurna yaitu nasi, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan dan susu sebagai pelengkapnya. Tetapi di lingkungan masyarakat ini, masyarakat telah mengenal seseorang yang hanya memakan sayur-sayuran dan membatasi ataupun berhenti memakan daging yaitu
seorang vegetarian atau nabatiwan.

Vegetarian menurut wikipedia bahasa Indonesia adalah sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya.

Masyarakat sudah tidak asing lagi dengan seseorang yang hanya mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan saja, karena mereka mengenal vegetarian sebagai suatu kelompok yang dianggap anti daging dan pro terhadap sayur dan buah-buahan.

Mereka juga yang bervegetarian di anggap golongan orang-orang elite karena mahalnya makanan vegetarian.Anggapan tersebut salah besar, padahal kita tahu sendiri mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan suatu hal yang biasa atau bisa kita anggap sangatlah murah di bandingkan harus mengkonsumsi daging yang dewasa ini harganya sangatlah melonjak dan membumbung tinggi di pasaran.Contohnya saja daging sapi yang harganya berkisar Rp.60.000/Kg dan daging ayam Rp.26.000/Kg nya.

Tidak hanya itu, dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, asupan gizi kita terpenuhi sehingga membuat tubuh sehat dan awet muda.Sedangkan dengan mengkonsumsi daging, tubuh kita dapat menjadi gemuk dan dapat menimbulkan macam penyakit seperti jantung dan kolestrol.Dan bervegetarian sangatlah cocok untuk berdiet atau menurunkan berat badan.

Karena dengan hidup bervegetarian membuat hidup sehat dan panjang umur, batin menjadi bersih serta mengatasi kelaparan dunia dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat serta damai.

Menurut penelitian di Amerika, para vegetarian lebih sehat, panjang umur, bahkan awet muda.Mereka juga terhindar dari penyakit jantung. Penelitian lain juga menunjukan bahwa serat dalam sayur dan buah amat berguna bagi kesehatan. Dan itulah yang mengakibatkan populernya vegetarianisme di dunia.

Vegetarian di cetuskan pertama kali pada tahun 1847 dan pertama kali di gunakan secara formal pada tanggal 30 september oleh Joseph Brotherton, dan dari situlah nama vegetarian muncul.

"Let vegetarinism grow on you", biarkan vegetarianisme bertumbuh pada diri anda. Itulah sebuah spanduk yang di bawa oleh seorang wanita bernama Michelle Odhiambo dari People For The Ethical Treatment Of Animals (PETA) yang dengan sangat beraninya mengenakan gaun berbahan kubis dalam aksinya di Nairobi, Kenya. Selasa 13 juli 2010 dalam rangka peringatan soal pemanasan global.

Dan apa hubungannya vegetarian dengan pemanasan global? Secara garis besar mungkin orang-orang tak pernah terpikirkan bahwa vegetarian dapat mencegah pemanasan global. Tetapi dari beberapa penelitian di duga bahwa seorang yang tidak mengkonsumsi daging berarti ia telah berpartisipasi dalam mencegah atau mengurangi pemanasan global. Kita tahu pemanasan global merupakan kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer laut dan daratan bumi yang di sebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia melalui efek rumah kaca yang dapat menimbulkan beberapa perubahan-perubahan struktural kehidupan, contohnya yang paling berpengaruh adalah pada hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai macam jenis hewan. Karena pemanasan global sangatlah berbahaya bagi kehidupan.

Menurut badan antariksa, gletser yang berada di antartika telah mencair begitu banyak dan di duga ujung cairnya akan habis pada tahun 2012. Dugaan tersebut di perparah dengan maraknya bahwa akhir dunia berada pada tahun 2012.Para pakar ahli pun mulai menggembar-gemborkan dugaan tersebut dan berlomba-lomba membuat tekhnologi untuk mencegah pemanasan global.Para pemerintah di berbagai dunia pun mulai melakukan reboisasi ataupun defortifikasi terhadap hutan.M asyarakat pun di himbau untuk melakukan penghematan energi, Seperti bahan bakar, listrik maupun air. Lalu para pakar ahlipun menemukan alternatif lain untuk mencegah pemanasan global yaitu dengan menjadi seorang vegetarian dan berhenti mengkonsumsi daging. Karena daging yang di peroleh dari hewan ternak menghasilkan banyak metana yang dapat memperparah mencairnya gletser di Antartika.

Dan dengan menjadi seorang vegetarianisme berarti orang tersebut juga telah membantu mengurangi kelaparan di dunia.Karena hampir dari 1 miliyar orang menderita kelaparan atau kekurangan gizi di bumi ini.Dan lebih dari 40 juta orang meninggal karena kelaparan setiap tahunnya.Hal itu bisa terjadi karena disebabkan oleh manusia itu sendiri karena memanfaatkan sebidang tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian menjadi lahan peternak untuk menghasilkan daging untuk dikonsumsi padahal dengan lahan pertanian dapat menghasilkan pangan empat kali lipat lebih banyak dari pada digunakan sebagai lahan peternak.

Mungkin anggapan orang lahan peternak lebih mendapatkan keuntungan lebih besar dibanding lahan pertanian yang dilihat dari segi bonafitnya.

Melihat dari beberapa refrensi lebih dari 1/3 panen gandum dunia digunakan untuk pakan ternak yang sengaja di kembangbiakan secara massal untuk di bunuh dan di konsumsi dagingnya. Bahkan di Amerika serikat 70% hasil gandum dihabiskan untuk memberi makan hewan ternak yang kemudian di sembelih untuk dimakan dagingnya, padahal kalau kita berikan kepada manusia, tentunya tidak seorangpun akan kelaparan.

Daging yang kita konsumsi berasal dari hewan ternak yang di kembangbiakan dengan cara cepa untuk dapat segera di jual hasilnya. Karena itu banyak hewan ternak bertambah perharinya. Itu mengakibatkan emisi metana yang terdapat dari unsur kotoran binatang menjadi semakin banyak sehingga gas metanapun terbuang ke udara dan membuat panas daerah atmosfer, bahkan emisinya metana jauh lebih besar dibanding Co2, itu yang mengakibatkan bertambahnya temperatur atmosfer dan dengan menjadi nabatiwan/vegetarian, berarti mengurangi perkembang biakan hewan ternak untuk di sembelih dan kemudian di konsumsi.

Tetapi ada anggapan pula yang menyatakan, bukankah bervegetarian berarti memakan makanan dari tumbuh-tumbuhan sehingga tumbuhan akan habis di muka bumi karena seorang vegetarian dan itu pula juga akan mengakibatkan pemanasan global? Pertanyaan itu terdengar dilematis dan sangat bertolak belakang sekali dari beberapa referensi yang menyatakan hidup bervegetarian dapat memperkecil kerusakan besar yaitu pemanasan global.

Karena diperoleh dari fakta yang diungkap FAO tahun 2006 yang dikutip dari WWW.Harian-Global.com, menjelaskan bahwa daging merupakan komoditi penghasil emisi karbondioksida paling tinggi (20%) yang bahkan melampaui jumlah emisi gabungan dari semua kendaraan di dunia. Karena industri ternak telah menghasilkan 9% racun karbondioksida, 65% nitrooksida dan 37% gas metana.Selain itu, industri ternak juga memerlukan banyak energi untuk mengubah hewan ternak menjadi daging siap konsumsi. Untuk 1 kg daging saja contohnya, dihasilkan emisi karbondioksida 36,4 kilo.

Vegetarian juga dapat menghemat energi, dimana saat ini atau yang akan datang, energi menjadi sangat mahal dan semakin banyak energi yang digunakan maka akan juga menyumbang untuk pemanasan global. Saat ini, krisis energi dan pangan merebak ke seantero muka bumi.Salah satunya untuk menghemat energi dengan menjadi vegetarian atau setidaknya kurangi sumber makanan hewani.

Menurut U.S geological survey, untuk membuat satu tangkup hamburger misalnya, membutuhkan setidaknya 1.300 galon air.Jadi, tidak heran jika produk pangan hewani dan junk food memerlukan lebih banyak energi di banding dengan mengolah sayuran dan beras.

"Lindungi bumi, jadilah vegetarian!" Itu juga yang dilakukan oleh 3 orang aktivis wanita PETA (People For The ethical Treatment Of animals) dengan mengenakan bikini dari bahan daun selada.

3 aktivis wanita tersebut, Jess Martin, Genevieve Ogilvie lee dan Fawn Porten menolak pemakai kulit binatang sebagai produk fashio n dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar melakukan diet atau menjadi seorang vegetarian. Langkah tersebut mereka lakukan untuk melawan climate change dan mengurangi membunuh binatang untuk di jadikan bahan makanan.

Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus mengurangi atau total berhenti mengkonsumsi daging. Tapi setidaknya kita bangga dengan Indonesia yang telah berpartisipasi dalam menjadi seorang vegetarian.Contohnya saja di pulau jawa yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani, mampu menjadi seorang semi vegetarian yang merupakan pengkonsumsi sayuran dan tidak terlalu sering memakan daging.

Sepantasnya kita harus melindungi planet tempat tinggal kita dengan sebaik-baiknya karena planet ini merupakan tempat tinggal jutaan makhluk hidup sehingga kita sebagai penghuninya wajib menjaga, melindungi serta menciptakan kehidupan yang damai, nyaman dan tenang.

"Peacefull co existance", hidup berdampingan dengan damai.Itulah yang harus kita wujudkan untuk menciptakan kehidupan yang nyaman.Kita harus bahu membahu membangun dan menciptakan tempat tinggal kita, bumi raya ini dengan semangat perdamaian.

Ironis memang untuk menciptakan kehidupan yang nyaman di bumi pertiwi ini, karena ego manusia yang selalu ingin memperoleh kepuasan semata.Dan setidaknya untuk melindungi bumi ini, marilah kita hidup sehat dengan bervegetarian.

Dan apabila kita telah menjadi seorang vegetarian maka kita juga harus mensosialisasikan kepada masyarakat, menghimbau untuk hidup sehat dengan berhenti mengkonsumsi daging karena dapat mengakibatkan pemanasan global. Contohnya saja yang di lakukan oleh Lionhead yang membuat game fable II, yang di terbitkan microsoft games studio mendapatkan penghargaan dari PETA karena menempatkan vegetarian setara dengan pemakan daging karena Fable II disebut memampilkan tema yang sangat pro vegetarian yang di dalam games tersebut terdapat pertarungan virtual antara kebaikan dan kejahatan. Karakter yang memakan tofu, memiliki kekuatan setara dengan yang memakan daging bahkan menjadi lebih sehat dan menarik.

Di Indonesia sendiri, untuk mencegah pemanasan global pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari pemerintah Norwegia senilai 1 miliyar dollar Amerika serikat untuk menjalankan program mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation/ REDD) dan pemerintah akan menjalankan beberapa tahap yang pertama, juni-desember 2010, Indonesia harus membentuk badan khusus guna menjalankan program REDD di lokasi proyek percontohan. Tahap kedua januari 2011-desember 2011, pemerintah akan fokus pada penguatan kapasitas, penyusunan, dan implementasi kebijakan serta pembangunan sistem pengawasan pelaporan dari verifikas tier 2. Dan tahap ke 3, Norwegia membayar tunai penurunan emisi pada 2013 dan Indonesia setidaknya belajar dari Brasil yang bekerja sama dengan Norwegia sejak 2007, dan menerima dana sebesar 200 juta dollar AS.

Adapun, tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk mengurangi emisi yang berlebih, kita sebagai masyarakatnya pun harus mendukung program pemerintah dan juga berpartisipasi aktif di dalam mencegah pemanasan global, contohnya saja dengan hal kecil seperti bervegetarian dengan mengurangi atau total mengkonsumsi daging karena demi menjaga dan melindungi bumi dari global warming.

Bahkan jika perlu kita membentuk suatu kelompok yang kontra terhadap kaum karnivora si pengkonsumsi daging.Seperti halnya yang di lakukan oleh PETA karena kecintaannya terhadap binatang dan lingkungan.

Oleh karena itu, satukan tangan kita mari bahu membahu untuk mencegah pemanasan global pada bumi ini dengan membiarkan vegetarian tumbuh di dalam diri kita.

"Let vegetarinism grow on you for stop global warming".

HABSI HASSABAH

perpustakaan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN BUDAYAGEMAR MEMBACA SISWA

Buku yang paling bermanfaat adalah buku yang membuat kamu berpikir. Itulah sebuah ungkapan inspirasional dari Theodore Parker untuk mengungkapkan pilihan sebuah buku yang paling tepat untuk di baca. Karena buku yang membuat kita berpikir merangsang otak kiri sehingga kemampuan intelijensi kita berkembang.

Sebuah buku memberikan dampak luar biasa terhadap pembacanya. Sebuah buku dapat membangkitkan motivasi, dapat menggugah perasaan serta melatih daya imajinasi pembacanya. Buku merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat penting di dalam dunia pendidikan. Karena didalam pendidikan tidak lepas dengan apa yang namanya buku. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa.

Buku dapat kita temui dimana saja, tetapi orang lebih dominan menyebutkan tempat yang akan di temui banyak buku adalah di perpustakaan. Mendengar nama perpustakaan kita akan langsung membayangkan deretan buku yang tersusun rapih di dalam rak sebuah ruangan.

Perpustakaan diartikan sebagai sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang di gunakan pembaca bukan untuk di jual(sulistyo, Basuki 1991).

Sedangkan pengertian lain perpustakaan menurut RUU perpustakaan pada bab 1 pasal 1 menyatakan perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelaktualitas melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Kita tahu, bahwa perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi yang mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya.

Peranan perpustakaan sangatlah penting, diantaranya adalah membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Dari hasil pengamatan menyatakan bahwa 8 dari 50 sekolah tidak mempunyai perpustakaan karena factor ketiadaannya fasilitas yang kurang mendukung juga factor kurangnya dana bagi suatu sekolah untuk membangun perpustakaan. Padahal kita tahu betapa pentingnya fungsi, peranan perpustakaan di zaman globalisasi ini.

Perpustakaan sendiri tidak hanya sebagai lembaga penyuplai ilmu dan pengetahuan tetapi perpustakaan mempunyai banyak manfaat yang sangatlah perlu dan harus di kembangkan demi tercapainya budaya gemar membaca.

Berbicara gemar membaca berarti kita di hadapkan pada masalah bagaimana menumbuhkan kegemaran membaca kemudian meningkatkan kegemaran membaca tersebut terutama di lingkungan sekitar kita sendiri. Tentunya tidak hanya melalui pendidikan, tetapi budaya gemar membaca harus di tanamkan dalam diri setiap anak semenjak dini melalui bantuan orangtua. Karena sebagai media internal yang dapat menumbuhkan budaya gemar membaca. Orang tua dapat membangkitkan semangat anak di dalam membaca dengan memberikan buku sebagai hadiah atau dengan mengajaknya ke perpustakaan umum dengan di berikan buku yang sesuai dengan umur si anak, sehingga timbul ketertarikan anak terhadap buku.

Kembali lagi kepada masalah pemanfaatan perpustakaan, Perpustakaan merupakan factor yang begitu penting di dalam melakukan pembelajaran. Dengan adanya perpustakaan, Siswa tidak perlu harus membeli buku. Kita tahu bahwa di Zaman yang serba mahal ini, harga buku sangatlah mahal untuk para pelajar, khususnya siswa yang dalam segi fiancial kurang mampu. Tetapi dengan adanya perpustakaan siswa dapat meminjam buku, tanpa harus membelinya. Itulah alternatif untuk meningkatkan budaya gemar membaca juga untuk meningkatkan pengetahuan siswa.

Perpustakaan juga melatih siswa dalam bertanggung jawab, karena dalam meminjam buku berarti siswa harus menjaga, merawat, melindungi buku yang di pinjam. Perpustakaan juga melatih siswa dalam kedisiplinan, yaitu mengembalikan buku yang di pinjam tepat waktu sesuai ketentuan dan peraturan yang ada di perpustakaan.

Pemanfaatan perpustakaan untuk meningkatkan budaya gemar membaca adalah dengan merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan budaya gemar membaca siswa.

Suasana di perpustakaan juga harus mendukung, dengan fasilitas yang memadai, suasana yang tenang sangat di butuhkan di perpustakaan karena menciptakan kondisi yang nyaman serta konsentrasi yang kuat untuk menelaah buku yang di baca.

Di zaman modernisasi ini perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku, tetapi juga berisi klise, film, dan juga terdapat internet yang semakin mendukung kemajuan perpustakaan ini.

Pustakawan juga mempengaruhi kondisi perpustakaan. Kebanyakaan pustakawan terkenal galak dan tegas. Tetapi dengan menghadirkan pustakawan yang ramah serta murah senyum, membut siswa ataupun orang yang berkunjung merasa nyaman dan betah untuk berlama-lama di perpustakaan.

Budaya gemar membaca harus lebih di kembangkan dengan melakukan pemanfaatan perpustakaan agar minat para siswa untuk mengunjungi perpustakaan lebih termotivasi lagi , apalagi di dukung dengan buku yang berkualitas dan buku yang dapat mengundang minat membaca siswa. Karena dengan membaca buku kita tahu. Dengan membaca buku kita maju. Ada yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia yang kita bisa lihat dan sentuh rasakan sendiri di dalam imajinasi kita, sehingga melatih otak kanan kita agar lebih imajinatif dan kreatif di dalam mengembangkan suatu hal.

Dengan adanya perpustakaan siswa akan lebih mengenal dunia tanpa harus mengujunginya, dan akan tahu banyak hal. Sehingga meningkatkan sumber daya manusia dengan budaya gemar membaca.

Perpustakaan juga dapat membantu para siswa mengasah otak, mempereluas dan memperdalam pengetahuan, melahirkan kecekatan serta membantu siswa dalam aktifitas-aktifitas yang kurikuler dan ekstra kulikuler.

Pelayanan di perpustakaan juga merupakan kunci sukses dalam penyelenggaran perpustakaan. Oleh karena itu merupakan tanggung jawab profesional setiap petugas perpustakaan untuk senantiasa memiliki motivasi yang kuat wawasan yang luas dan senatiasa berupaya secara aktif agar dapat melaksanakan pelayanan sebaik-baiknya selain itu pustakawan juga harus mampu memberikan pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa, dimana siswa sebagi pihak yang paling berkepentingan untuk dilayani perlu mendapatkan pelayananan yang memadai sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Pustakawan juga harus di tuntut untuk bersikap aktif, kreatif, progresif dalam menjalankan misi perpustakaan secara nasional bahkan internasional.

Peranan guru juga sangat penting dala memotivasi siswa agar gemar membaca karena guru adalah orang yang senatiasa memberikan bimbingan serta contoh kepada muridnya. Guru juga adalah orang yang bergaul setiap hari langsung dengan siswa di kelas melalui proses belajar mengajar di kelas hanya akan terjadi apabila guru pandai menggunakan peluang dan kesempayan agar siswa senantiasa aktif mengikuti pelajaran dengan menyertakan berbagai sumber belajar yang tersedia dan mungkin di daya gunakan.

Alternatif lain untuk meningkatkan budaya gemar membaca, yaitu dengan adanya perpustakaan keliling kembali ke setiap sekolah ataupun setiap daerah agar tumbuh kemauan siswa atau anak untuk membaca, karena mungkin dari sebagian anak ada yang malas untuk pergi ke perpustakaan, oleh karena itu dengan adanya perpustakaan keliling membuat anak akan mau membaca dan menulis, Denag memberikan buku yang berkualitas juga pelayanan yang memuaskan sehingga anak juga akan terinspirasi untuk menulis sebuah karangan ataupun cerita berupa novel ataupun cerpen oleh karena itu peranan perpustakaan sangatlah penting di dalam menunjang kreaktifitas anak.

Dengan adanya perpustakaan membantu siswa lebih mengenal dunia bahkan meningkatkan wawasan serta pengetahuan siswa akan perkembangan zaman. Karena para penulis bahkan best seller sekalipun menulis buku karena untuk di baca. Jadi dengan membaca kita akan tahu banyak hal apalagi dengan adanya perpustakaan yang sangat membantu siswa dalam belajar karena perpustakaan memberikan pinjaman buku tanpa harus kita membelinya.

Habsi Hassabah

SMK N 1 CIREBON