Mengenai Saya

Sabtu, 05 Januari 2013

THANK YOU 2012, WELCOME 2013 ( HABSI HASSABAH)



Determinasi menuju maturitas

                Meski harus kehilangan dunia yang sekarang, meski harus membuang kehidupanku yang nyaman asalkan dapat mengejar apa yang aku inginkan, meskipun tahu betapa berat kehilangan sesuatu tapi aku tetap menginginkannya, itulah keteguhan yang sebenarnya. Keteguan hati , tekad hati dalam sebuah perjalanan panjang menuju maturitas, esensi keinginan menjadi sebuah ambisi yang mengobsesi semuanya terealisai dengan sedikit pilu yang harus kutemui. 365 hari telah aku lalui dalam tahun naga air, tahun kemajuan zaman dimana semua bergerak menuju sebuah era cosmopolitan yang mengarah pada hedonisme dan persaingan secara global. Dunia tanpa sekat, dunia yang bergerak maju pada modernisasi  zaman, fenomena multidimensi dimana engkau akan berjalan sendiri dengan ribuan harapan yang engkau pikul dalam pundakmu. Akan tetapi, tak akan ada yang bisa menggoyahkan tekad kuatmu, ambisi besarmu adalah  sebuah mimpi yang engkau agungkan dan terpatri dalam diri. Karena mimpi akan mengalahkan semua keterbatasan itu .itupun yang terjadi padaku. Dimana aku telah menggantungkan mimpi setinggi nirwana dan aku harus menaiki beberapa undakan anak tangga untuk mencapai mimpi itu dan setidaknya  2012 merupakan undakan awal untuk mencapai posisi aman.
                Habsi Hassabah namaku,  dengan arti pengantar cepat. Tapi aku tak secepat arti namaku, karena aku ingin menikmati sebuah proses dimana aku akan lebih memahami arti pencapaian dari alur yang telah aku lalui itu, aku tidak menginginkan mimpi laksana teori tutup botol soda, yang apabila kau kocok tutup Itu akan lebih mudah  terbuka dan akan meloncat tinggi ke atas tetapi akan jatuh lagi terpuruk kebawah. Aku tidak ingin sukses secepat dan sesingkat itu, semuanya harus berjalan step by step dan tidak melulu ’ ujug-ujug ‘ sebab ada teori yang mengatakan bahwa semakin cepat kau menang  maka semakin cepat  kau kalah. Seperti itulah apa yang aku maksud.
                Hei kau 2012!, tahun kebanggaanku, tahun perjuanganku terimakasih kau telah menemani langkah-langkah besarku, terima kasih kau telah menjadi start dalam pencapaian mimpiku. Mimpi besarku untuk menyusul kesuksesan Agatha Christie, mimpi besarku untuk menyaingi  J.K Rowlling , meskipun semuanya belum terwujud tapi tahun 2012 merupakan langkah awal menuju posisi aman. Dan posisi aman sebagai langkah besarku  adalah menambah ilmu pengetahuan dan wawasanku  dan aku wujudkan semua itu dengan menikmati bangku kuliah. Yah, aku tercatat sebagai seorang mahasiswa jurusan sastra inggris di Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi. Di sebuah kampus kecil berisi orang-orang dengan sejuta mimpi  dan tekad untuk merengkuh takdir dengan passion yang ada dalam diri mereka. Lantas, apa perjuanganku  untuk menikmati bangku kuliah semudah dengan apa yang kalian pikirkan? Troll! Kalian salah besar! Aku bukan seorang yang berasal dari kalangan mampu, aku hanyalah seorang yang berasal dari keluarga ekonomi bawah dimana menikmati bangku kuliah mungkin hanyalah imajinasi belaka. Tapi aku bisa mewujudkan itu semua. Sebelum  akhirnya aku bisa menikmati menjadi seorang mahasiswa, aku harus menunggu selama setahun untuk mengumpulkan pundi-pundi tabunganku untuk bisa berkuliah dan selama setahun itu aku berusaha mencari uang sendiri. Aku terdaftar sebagai pekerja di sebuah perusahaan  brand  sepeda motor  terkenal  sebagai Quality Control.  Dulu setelah lulus dari Sekolah Menengah Kujuruan tahun 2011, aku langsung diterima sebagai pegawai di perusahaan tersebut. Sempat ingin berkuliah setelah lulus sekolah, akan tetapi takdir harus merenggut mimpi itu, kondisi ekonomi keluargalah masalah terbesarku. Sempat juga untuk mencari beberapa beasiwa agar aku bisa berkuliah. Tetapi itu semua tidak segampang  dengan  apa yang dipikirkan.  Dimulai dari mengikuti SNMPTN Undangan, basic aku sebagai murid dari jurusan tekhnik harus mengagalkan mimpi itu karena ketidak sinkronan jurusan yang aku pilih, yaitu sastra inggris atau ilmu komunikasi karena notabene, tekhnik bukanlah passionku, padahal  aku termasuk sebagai siswa berprestasi di sekolahku tersebut.
                Akhirnya tibalah dimana ada tes SNMPTN tertulis untuk masuk ke kampus impianku. Tapi tes tersebut tinggalah cerita. Aku adalah seorang yang egois tanpa memikirkan perasaan orangtuaku. Aku terlalu berambisi untuk kuliah tanpa memikirkan kondisi ekonomi keluargaku. Kalaupun aku mendapatkan beasiswa tersebut, tetap saja orangtuaku harus tetap menafkahiku meskipun beasiswa yang aku terima benar-benar full dengan biaya hidupnya. Karena orang tua mana yang akan menelantarkan anaknya hanya dengan beasiswa saja?  Akhirnya akupun paham semua itu, dan memutuskan untuk bekerja saja, hingga terbesit di dalam pikiranku untuk bekerja sambil kuliah dan akhirnya aku bisa mewujudkannya, setelah menunggu selama setahun, di tahun 2012 mimpi itu terealisasikan. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.  Aku tidak hanya membantu ekonomi  orangtuaku, tetapi aku bisa membiayai biaya kuliahku dengan keringatku sendiri. Ya, sekali tepuk dua lalat. Dan menurutku ini lebih hebat dari penerima beasiswa berprestasi manapun dan aku bangga pada diriku sendiri, dan orangtuaku pun bangga pada diriku.
                Dan hei kau 2013, aku harap kau bisa lebih bersahabat dibandingkan saudaramu sebelumnya, dimana kau bisa mengiringi hari hariku dengan indah, penuh makna dan sarat akan kejutan kejutan yang tak terduga. Dan aku harap mimpi besarku ini dapat terwujud dan semoga gagasmedia bisa membantu mewujudkan itu J.  Dan yang terpenting adalah semoga di tahun 2013 aku tetap bisa bersemangat, tetap bisa memotivasi diri untuk pantang menyerah sebagai wujud determinasi dan keteguhan hati ini, sehingga perjalanan menuju maturitas ini, aku bisa lebih menghargai hidup, karena hidup sangat berharga, bukan berharga karena banyak  uang, bukan berharga karena hidup yang panjang akan tetapi berharga karena menghargai kehidupan diriku sendiri tetapi juga kehidupan orang lain.