Mengenai Saya

Senin, 29 September 2014

Cerita part 1

Jomblo yah aku jomblo
Jones, nggak juga sih yah, gk ngenes... happy happy ajaaaa...
Ngenes dari mana nya coba? Kesepian? Emang sih gue sangat kesepian... tapi kesepian itu hilang dengan rutinitas yang padat.
Pekerjaan, kuliah dan tugasnya, ditambah lagi overtime,  semuanya membuat gue mungkin tampak ngenes ��.
Tapi memang sejujurnya gue kesepian butuh teman, disini, di kostn ini, gue nggak punya temen. Satu persatu temen gue hilang. Hilang dari kostn satu persatu, hmm tinggalah gue sendiri. Sifat gue yang mungkin introvert membuat gue susah bergaul. Mungkin diibaratkan kaya katak dalam tempurung.
Entah kenapa susah buat gue untuk bertegur sapa dengan orang, sebenarnya ada ketakutan sendiri dalam diri gue. Yah mungkin trauma. Masa kecil pun gue susah bergaul dengan teman sebaya. Dengan cowok cowok misalnya gue bener bener minder. Ada satu hal dalam diri gue yang ngebuat gue susah bergaul dengan anak anak cowok. Jatuhnya malah gue lebih suka bergaul dengan anak anak perempuan. Gue merasa 'aman' bergaul bersama anak anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki. Sebab gue pernah mengalami bullying semasa kanak dulu. Tidak secara  fisik. Meskipun cuma melalui perkataan. Yah sifat gue yang rada kemayu ngebuat anak anak lain memanggil gue dengan sebuatan " ih kamu mah ky cewek" "banci" "bencong" dan rasanya itu bener bener sakit. Gue jadi minder untuk bergaul. Alhasil anak anak laki laki agak sulit menerima gue. Bgtu pun gue sulit untuk bergaul bersama mereka. Lalu gue pun lebih suka bergaul dengan anak anak perempuan. Karena mereka itu mengerti. Gue merasa nyaman dan aman.  There is no oral bullying that makes ma heart feels pain inside.
Dan inilah faktor dimana gue malah semakin kemayu. Dari cara bicara, tingkah mungkin mirip dengan anak perempuan. Gue pernah berusaha untuk merubahnya untuk menghilangkan hinaan hinaan yang datang dari mulut mulut kotor mereka yang memanggil gue dengan sebutan banci, alay, maho dan apapun itu. Gue ingin merubahnya.
Untuk menunjukan kenormalan gue. Yah gue mau nunjukin kepada mereka gue ini normal. Gue ini suka sama perempuan dan ingin bersanding dengan mereka.
Gue bukan maho, banci atau apapun itu.
Dan hinaan hinaan itu sebenarnya ngebuat gue sakit hati. Benar benar ngebuat gue sakit. Gue nggak pernah sesakit hati itu. Oral bullying inilah yang ngebuat gue benar benar minder.
Ada kalanya gue bener bener merasa ingin ada sosok wanita yang hadir mengisi hari hari gue dengan semua perhatiannya. Gue ingin seperti anak laki laki lainnya yang punya "pacar".
Tapi, mungkin agak sulit untuk para perempuan menerima gue. Menerima sifat gue apa adanya. Secara logika pun mana ada anak perempuan yang mau pacaran dengan cowok yang kemayu? Mereka pasti menganggap, bagaimana bisa melindungi diri mereka kalau pacar mereka pun tidak gentle alias butuh perlindungan juga. Mana ada perempuan yang mau dengan cowok yang tidak gentle, cool atau apapun itu. Mereka pasti malu punya pacar seperti itu. Yah tapi gue tetep berusaha sih. Jodoh pasti bertemu.
Dan ini nih yang ngebuat gue jadi rada susah buat ngatain perasaan. Gue berpikir nggak pantas gue buat dia. Wanita yang mungkin kurang beruntung bisa menerima gue apa adanya. Minder lah gue. Mereka bisa mendapatkan yang lebih baik dari gue. Gue nggak pantas untuk mereka. Siapa gue? Dari sinilah gue belajar untuk lebih tawakal dan berserah diri kepada Allah. Mungkin cinta sejatinya hanya untuk Allah. Allah yang menerima gue apa adanya. Menerima gue dengan lapang tanpa ada sedikit pun keraguan. DIA yang selalu ada buat gue, dimana gue terpuruk. Dia yang selalu mendengarkan keluh kesah gue. Amunisi terbesar yang pernah gue miliki. ��

Tidak ada komentar:

Posting Komentar